JURNAL SISTEM INFORMASI McDonald’s
JURNAL SISTEM INFORMASI McDonald’s
BAB I
A.ABSTRAK
Sistem Informasi (SI)
adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang
menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti
yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada
interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian
ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi
teknologi informasi dan komunikasi
(TIK), tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini
dalam mendukung proses bisnis.
B. Latar Belakang
Perusahaan Multidomestik, merupakan sebuah organisasi atau perusahaan yang
bergerak dalam lingkup domesik dan internasional. Perusahaan multidomestik juga
biasanya sangat mempengaruhi daya dan minat masyarakat terhadap makanan produk
global, tidak hanya itu, perusahaan multidomestik juga dapat mempengaruhi
kekuatan politik suatu negara dalam perkembangannya. Salah satunya adalah
perusahaan makanan M.C. Donald.
McDonald’s Internasional, Restoran
ini didirikan oleh Richard & Maurice McDonald's
pada tahun 1937 di sebelah timur kota Pasadena. Saat itu
McDonald's hanya merupakan restoran Drive In yang pada waktu
itu sedang berkembang pesat trend Drive In.
Bangunan restorannya berbentuk persegi delapan,
dengan mengekspose ruangan
dapurnya dan tidak memiliki tempat duduk di bagian dalam
restorannya. Kedua bersaudara tersebut kemudian berniat untuk lebih
mengembangkan restoran mereka, yang pada saat itu sudah cukup sukses dan
menguntungkan. Fokus pengembangannya adalah
pada kecepatan pelayanan yangdiharapkan akan meningkatkan
volume pembelian konsumen. Konsep utama yangditerapkan
adalah kecepatan, harga terjangkau dan volume.
Perusahaan multidomestik seperti M.C. Donald ini mampu,
1.menjalankan bisnis melalui beberapa unit/ Perusahaan lokal di luar negeri,
2. Sebuah organisasi dengan cabang di banyak negara,merumuskan strategi
bisnisnya sendiri berdasarkan perbedaan dasar yang dipahami. Untuk sebuah
perusahaan global yang harus dipahami adalah; organisasi/ perusahaan tersebut
berupaya untuk membakukan dan memadukan operasi di seluruh dunia dalam semua
aspek bidang fungsional.
B.Identifikasi masalah:
Masalah apa yang di hadapi
system informasi perusahaan McDonald’s ?
C.Tujuan Pembuatan penulisan
Melihat seberapa besar mutu standar perusahaan
dari sudut kelayakan perusahaan, dan produksi perusahaan yang berperan
ditingkat Indonesia bahkan tingkat Internasional dalam membangun perusahaan
multidomestik. Ketertarikan dayaberli masyarakat dalam multidomestik seiring
bertambah oleh marketing kinerja produk. Seperti apa dan bagaimana produk M.C.
Donald ini dapat mempengaruhi pangsa pasar globalnya
BAB II
PEMBAHASAN
A.sejarah MC Donal
1.McDonald’s Internasional
Restoran ini didirikan oleh Richard
& Maurice McDonald's
pada tahun 1937 di sebelah timur kota Pasadena. Saat itu
McDonald's hanya merupakan restoran Drive In yang pada waktu
itu sedang berkembang pesat trend Drive In.
Bangunan restorannya berbentuk persegi delapan,
dengan mengekspose ruangan
dapurnya dan tidak memiliki tempat duduk di bagian dalam
restorannya. Kedua bersaudara tersebut kemudian berniat untuk lebih mengembangkan
restoran mereka, yang pada saat itu sudah cukup sukses dan menguntungkan.
Fokus pengembangannya adalah
pada kecepatan pelayanan yang diharapkan akan
meningkatkan volume pembelian konsumen. Konsep utama yang
diterapkan adalah kecepatan, harga terjangkau dan volume. Restoran
ini juga telah memiliki logo sendiri yaituThe Golden
Arch. Logo ini dirancang oleh
George Dexter yang merupakan seorang perancang neonsign.
Logo ini memiliki warna kuning terang dan berbentuk simple, mudah diingat dan
jugasecara tidak langsung mencerminkan huruf “M” dari McDonald's.
Pada saat itu,
terjadi persaingan ketat pada bisnisDrive In dan McDonald's
bersaudara ini mengalami kesulitan dalam
berorganisasi dan menggerakkan yang dibutuhkan untuk mengembangkan
usaha mereka. Dan saat itulah mereka bertemu dengan
seseorang yang bernama
Ray Kroc. Ray Kroc lah
yang membantu McDonald's bersaudara untuk mengembangkan usaha
tersebut. Jadi tidak benar jikaselama ini orang menganggap bahwa Ray Kroc lah yang
mendirikan McDonald's untuk pertama kalinya. Restoran McDonald's–nya yang
pertama bukanlah McDonald's yang pertama. Ray Kroc kemudian melakukan
pengembangan restoran melalui konsep fast food. Pada
sekitar tahun 1955 Ray Kroc mulai menjual waralaba McDonald's dan untuk
pertama kalinya perusahaanfast food (siap
saji) di San Bernandino, California menggunakan system franchise (waralaba).
Sistem waralaba ini muncul dalam suatubentuk
yang mirip dengan yang kita saksikan sekarang, yaitu
sebuah rancanganpermasalahan yang disusun dengan seksama dandidokumentasikasecara lengkap
dengan perjanjian-perjanjian mendetail antara perusahaan
dalam hal ini adalahMcDonald's dengan perusahaan yang akan
berliansi. Jadi selama tahun 1950-an hingga tahun 1960-an,
produk-produk burger McDonald's yang merupakan
produk-produk fast food, didistribusikan dengan
cara penjualan langsung. Bisnis waralaba McDonald's
ini mulai menyebar ke berbagai daerah
dannegara bagian. Untuk itu Kroc menerapkan prosedur operasi standar (Standart
Observation Checklist) untuk pembuatan hamburger dengan spesifikasi yang
diduga sangat ketat, yaitu lemak dibawah 19%, berat 1,6ounce,
diameter 3,873 inch, dan onion 0,23 ounce.
Selain memperlakukan pewaralaba secara strategis,
Kroc juga memberikan suatu sistem operasi kepada partner-partner
barunya. Sistem inilah yang memberikan kepastian semua produk yang disajikan
adalah sama. Untuk itulah profesionalisme harus diterapkan. Dalam paradigma
yang baru setiap operator danpewaralaba bertindak seperti seorang manajer pabrik
yang harus menerapkan manajemen
professional. Maka pada tahun 1961,
Kroc meluncurkan program pelatihan yang kemudian dinamakan sebagai
Hamburger University di restoran yang baru yaitu di Elk Village, Illinois. Di
sana para pewaralaba dan operator dididik dalam cara-cara ilmiah dalam
menjalankan restoran yang sukses dan dilatih dalam
aspek-aspek operasi McDonald's berupa mutu, pelayanan, kebersihan dan nilai (Quality,
Service, Cleanliness,and Value). Hingga tahun 1960
Ray Kroc telah membuka 200 restoran di
seluruh Amerika Serikat. Dan pada tahun 1961,
Ray Kroc telah membeli saham
perusahaan dari McDonald's bersaudara dengan hampir
senilai US$ 3.000.000,00. Perusahaan fast foodMcDonald's
ini terus mengembangkan jaringan waralabanya di lebih dari 60 negara. Dan saat
ini McDonald's Corporation bersamadengan franchise dan cabang-cabangnya telah berjumlah
lebih dari 14.000 restoran. McDonald's melayani lebih dari 22juta orang setiap
harinya atau sekitar 14.000 tamu setiap menitnya. Tidak
diragukan lagi kalau hal ini menjadikan McDonald's sebagai organisasi bergerak
di bidang makanan yang terbesar di dunia.
B.ISI PEMBAHASAN:
McDonald’s berencana
membelanjakan $1 miliar dalam lima tahun untuk mengikat semua operasinya dalam
jaringan digital real-time (system informasi perusahaan).
Pada dasarnya, para eksekutif di kantor pusat berusahaan telah mampu melihat setiap detail performa di setiap toko, pada setiap waktu, melalui system informasi perusahaan pasif ini. Setelah dua tahun, McDonald’s menunda program mahal tersebut.
Pada awal Mei 2003, McDonald’s mengumumkan bahwa ia akan menghapus kerugian $170 juta untuk di kontinuasi pada bulan Desember 2002 dari jaringan innovate digital yang global dan real time, yang mewakili proyek teknologi informasi paling luas dan mahal merancang dalam sejarah perusahaan. Serratus tujuh puluh juta dollar hanyalah sebagian dari total $1 miliar yang direncanakan McDonald’s untuk biaya innovate yang dimulai pada bulan januari 2001. Innovate di desain untuk membuat manajemen McDonald’s mengetahui berapa miliar pastel burger, roti kismis, dan nugget ayam di konsumsi disembarang atau di semua toko pada setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap property (diharapkan) tersedia dalam real-time. Proyek miliaran dollar ini gagal , bahkan sebelum mengalami kemajuan oleh karena kesulitan menjelmakan bahkan suatu bisnis sederhana ke dalam perusahaan real-time.
Cepatnya pertumbuhan membuat McDonald’s ingin menciptakan alat untuk mengendalikan kualitas kunci yang membentuk sukses suatu rantai makanan cepat saji:konsistensi. McDonald’s membuka lebih dari 1700 rumah makan baru dalam satu tahun pada 10 tahun belakangan ini,membuat system pengumpulan datanya menjadi ketinggalan zaman. Jaringan berbasis-Web yang mengirimi informasi dengan segera di seluruh bumi diperlukan sedemikian sehingga pada eksekutif bias memonitor dan mungkin mempengaruhi pada basis menit demi menit kemampuan perusahaan untuk membuat produk konsisten kepada pelanggan secara cepat. Jika di hubungkan ke setiap bagian kunci dari peralatan di setiap toko, jaringan digital real-time akan mengizinkan McDonald’s memberikan layanan pelanggan yang lebih baik menggunakan teknologi komunikasi dan informasi utnuk memonitor kualitas minyak yang digunakan untuk menggoreng atau untuk memastikan bahwa masing-masing roti kismis dibakar pada tingkat kegaringan yang sesuai. Itu akan memberi para eksekutif McDonald’s suatu pandangan terperinci menyangkut keseluruhan system real-time. Penjualan, waktu makanan, susuan kepegawaian, data rantai persedian, lokasi vendor, peralatan perbaikan pesanan dan semua angka kenyataan lain yang di lacak McDonald’s dengan system yang di kembangkan secara internal, yang umumnya membuat data tersedia untuk mengambil keputusan dalam satu minggu atau lebih, bias dicapai dalam detik melalui browser web. Secara teori, dengan bekerja erat dengan para pemasok dan pada manajer toko, perusahaan bias meningkatkan konsistensi produk.
Inovasi juga dianggap mengefektifkan pengadaan pelatihan karyawan dan data asuransi.
Dengan menggunakan internet untuk menyampaikan informasi pelatihan, seperti bagaimana membersihkan ayam muda untuk di goring atau menggunakan sistim POS (Point-Of Sale). McDonald’s berharap mendongkrak sistim latihannya menembus platform tersebut.
Dengan segera mengumpulkan dan mengirim data ke toko toko dari kantor perusahaan, para eksekutif bisa memonitor performa dan memperbaiki langsung. Sebagai contoh, jika toko tertentu tidak mengerahkan orang-orang melalui jalur atau jalan masuk sesuai standar, para eksekutif bisa meminta manajer local untuk menambah karyawan lain atau untuk meningkatkan waktu layanan. Jika produk tertentu tidak bergerak naik, para eksekutif bisa menyelidiki apakah iklan instore suadah pada tempatnya.
Rantai persediaan juga akan dimonitor. Setiap item dari gudang ke toko bisa dilacak dalam hitungan detik. Jika ada kemajuan pada toko tertentu BigMac’s, persediaan bisa di alihkan. McDonald’s bisa merespons permintaan pelanggan dengan cepat dan menarik keuntungan keuangan substansial dari efisiensi tersebut. Pada sisi lain, memonitor dari jarak jauh dan pada akhirnya adalah mengelola dari jarak jauh, membuat sistim tidak menjadi tanggung jawab para manajer toko.akhirnya , jaringan berbasis-internet akan menghubungkan 3000 lebih restoran dan 300 vendor dalam 24 jam penuh, 7 hari perminggu, ke sistim back-office dikantor perusahaan di Oak Brook. Hal ini akan memberi para eksekutif McDonald’s suatu gambaran lengkap seketika mengenai operasi perusahaan di seluruh dunia, dan dalam teori, kemampuan untuk bertindak dengan cepat ketika diperlukan untuk menyesuaikan penyebaran persediaan dan promosi untuk memenuhi permintaan. Sekitan $170 juta di belanjakan untuk : “riset dan pengembagan” innovate untuk mengefektifkan rantai persediaannya dan meningkatkan operasi hariannya. Peruhsahaan perlu mencapai penigkatan penjualan sedikitnya 1.5% atau sekitar $231 juta pertahun , untuk menggati pengeluaran awal tersebut. 1.5% adalah diluar 3 sampai 5 persen penjualan tahunan yang telah di proyeksikan McDonald’s.
Usaha pertama mcDonald’s pada system data perusahaan skala-besar dan real-time, telah gagal. McDonald’s tidak punya pengalaman di bidang tersebut, membelanjakan terlalu banyak uang, dan hanya punya sedikit reputasi untuk menunjukan hal itu. McDonald’s tidak dikenal karena teknologi atau penghargaan level-eksekutif dan pemahaman teknologi. Petrus Abell , analis AMR reserth mengatakan bahwa “jaringan global real-time akan menelan dana besar , bahkan bagi organisasi teknologi informasi yang paling ambisius sekalipun”. Mengkonfigurasi dan mengintegrasikan prangkat lunak yang di perlukan untuk komunikasi Oak Brook dengan 30.000 lebih lokasi yang beberapa diantaranya berada di dunia ke tiga dimana konektifitas broadband masih sekedar mimpi, merupakan hal fantastis ketimbang kenyataan”
Abel melanjutkan , “tantangan riil adalah menentukan apakah ada manfaat biaya yang cukup memadai yang membuat proyek itu layak dilakukan”.
Masalah terbesar “yang dihadapi perusahaan seperti McDonald’s adalah membuat bandwith kecepatan tinggi di setiap lokasi,” kata Abell. “Beberapa bagian AS masih tidak mempunyai konektifitas kecepatan tinggi yang dapat di andalkan. Dan mereka internasional. Jadi , masalah ini sangat problematic”.
Pada dasarnya, para eksekutif di kantor pusat berusahaan telah mampu melihat setiap detail performa di setiap toko, pada setiap waktu, melalui system informasi perusahaan pasif ini. Setelah dua tahun, McDonald’s menunda program mahal tersebut.
Pada awal Mei 2003, McDonald’s mengumumkan bahwa ia akan menghapus kerugian $170 juta untuk di kontinuasi pada bulan Desember 2002 dari jaringan innovate digital yang global dan real time, yang mewakili proyek teknologi informasi paling luas dan mahal merancang dalam sejarah perusahaan. Serratus tujuh puluh juta dollar hanyalah sebagian dari total $1 miliar yang direncanakan McDonald’s untuk biaya innovate yang dimulai pada bulan januari 2001. Innovate di desain untuk membuat manajemen McDonald’s mengetahui berapa miliar pastel burger, roti kismis, dan nugget ayam di konsumsi disembarang atau di semua toko pada setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap waktu dalam satu hari. Setiap detail dari setiap property (diharapkan) tersedia dalam real-time. Proyek miliaran dollar ini gagal , bahkan sebelum mengalami kemajuan oleh karena kesulitan menjelmakan bahkan suatu bisnis sederhana ke dalam perusahaan real-time.
Cepatnya pertumbuhan membuat McDonald’s ingin menciptakan alat untuk mengendalikan kualitas kunci yang membentuk sukses suatu rantai makanan cepat saji:konsistensi. McDonald’s membuka lebih dari 1700 rumah makan baru dalam satu tahun pada 10 tahun belakangan ini,membuat system pengumpulan datanya menjadi ketinggalan zaman. Jaringan berbasis-Web yang mengirimi informasi dengan segera di seluruh bumi diperlukan sedemikian sehingga pada eksekutif bias memonitor dan mungkin mempengaruhi pada basis menit demi menit kemampuan perusahaan untuk membuat produk konsisten kepada pelanggan secara cepat. Jika di hubungkan ke setiap bagian kunci dari peralatan di setiap toko, jaringan digital real-time akan mengizinkan McDonald’s memberikan layanan pelanggan yang lebih baik menggunakan teknologi komunikasi dan informasi utnuk memonitor kualitas minyak yang digunakan untuk menggoreng atau untuk memastikan bahwa masing-masing roti kismis dibakar pada tingkat kegaringan yang sesuai. Itu akan memberi para eksekutif McDonald’s suatu pandangan terperinci menyangkut keseluruhan system real-time. Penjualan, waktu makanan, susuan kepegawaian, data rantai persedian, lokasi vendor, peralatan perbaikan pesanan dan semua angka kenyataan lain yang di lacak McDonald’s dengan system yang di kembangkan secara internal, yang umumnya membuat data tersedia untuk mengambil keputusan dalam satu minggu atau lebih, bias dicapai dalam detik melalui browser web. Secara teori, dengan bekerja erat dengan para pemasok dan pada manajer toko, perusahaan bias meningkatkan konsistensi produk.
Inovasi juga dianggap mengefektifkan pengadaan pelatihan karyawan dan data asuransi.
Dengan menggunakan internet untuk menyampaikan informasi pelatihan, seperti bagaimana membersihkan ayam muda untuk di goring atau menggunakan sistim POS (Point-Of Sale). McDonald’s berharap mendongkrak sistim latihannya menembus platform tersebut.
Dengan segera mengumpulkan dan mengirim data ke toko toko dari kantor perusahaan, para eksekutif bisa memonitor performa dan memperbaiki langsung. Sebagai contoh, jika toko tertentu tidak mengerahkan orang-orang melalui jalur atau jalan masuk sesuai standar, para eksekutif bisa meminta manajer local untuk menambah karyawan lain atau untuk meningkatkan waktu layanan. Jika produk tertentu tidak bergerak naik, para eksekutif bisa menyelidiki apakah iklan instore suadah pada tempatnya.
Rantai persediaan juga akan dimonitor. Setiap item dari gudang ke toko bisa dilacak dalam hitungan detik. Jika ada kemajuan pada toko tertentu BigMac’s, persediaan bisa di alihkan. McDonald’s bisa merespons permintaan pelanggan dengan cepat dan menarik keuntungan keuangan substansial dari efisiensi tersebut. Pada sisi lain, memonitor dari jarak jauh dan pada akhirnya adalah mengelola dari jarak jauh, membuat sistim tidak menjadi tanggung jawab para manajer toko.akhirnya , jaringan berbasis-internet akan menghubungkan 3000 lebih restoran dan 300 vendor dalam 24 jam penuh, 7 hari perminggu, ke sistim back-office dikantor perusahaan di Oak Brook. Hal ini akan memberi para eksekutif McDonald’s suatu gambaran lengkap seketika mengenai operasi perusahaan di seluruh dunia, dan dalam teori, kemampuan untuk bertindak dengan cepat ketika diperlukan untuk menyesuaikan penyebaran persediaan dan promosi untuk memenuhi permintaan. Sekitan $170 juta di belanjakan untuk : “riset dan pengembagan” innovate untuk mengefektifkan rantai persediaannya dan meningkatkan operasi hariannya. Peruhsahaan perlu mencapai penigkatan penjualan sedikitnya 1.5% atau sekitar $231 juta pertahun , untuk menggati pengeluaran awal tersebut. 1.5% adalah diluar 3 sampai 5 persen penjualan tahunan yang telah di proyeksikan McDonald’s.
Usaha pertama mcDonald’s pada system data perusahaan skala-besar dan real-time, telah gagal. McDonald’s tidak punya pengalaman di bidang tersebut, membelanjakan terlalu banyak uang, dan hanya punya sedikit reputasi untuk menunjukan hal itu. McDonald’s tidak dikenal karena teknologi atau penghargaan level-eksekutif dan pemahaman teknologi. Petrus Abell , analis AMR reserth mengatakan bahwa “jaringan global real-time akan menelan dana besar , bahkan bagi organisasi teknologi informasi yang paling ambisius sekalipun”. Mengkonfigurasi dan mengintegrasikan prangkat lunak yang di perlukan untuk komunikasi Oak Brook dengan 30.000 lebih lokasi yang beberapa diantaranya berada di dunia ke tiga dimana konektifitas broadband masih sekedar mimpi, merupakan hal fantastis ketimbang kenyataan”
Abel melanjutkan , “tantangan riil adalah menentukan apakah ada manfaat biaya yang cukup memadai yang membuat proyek itu layak dilakukan”.
Masalah terbesar “yang dihadapi perusahaan seperti McDonald’s adalah membuat bandwith kecepatan tinggi di setiap lokasi,” kata Abell. “Beberapa bagian AS masih tidak mempunyai konektifitas kecepatan tinggi yang dapat di andalkan. Dan mereka internasional. Jadi , masalah ini sangat problematic”.
Meskipun
perusahaan sedikit menunjukan semangat atau keahlian dalam implementasi system
informasi skala-ketika innovate di inisiasi, para eksekutifnya mengganggap mereka
dapat melakukan sesuatu seperti yang dilakukan Wall Street Mart terhadap
infrastruktur teknologi inti mereka. Apa yang mereka dapatkan adalah keahlian
mereka dalam pengembangan dan produksi-massal makanan siap saji kecil
relevansinya dengan integrase dan implementasi perangkat lunak.
BAB II
PENUTUPAN
KESIMPULAN
Masalah yang dihadapi oleh
mcDonal adalah selain membuat kecepatan tinggi disetiap lokasi adallah
bagaimana cara untuk melacak Penjualan, waktu makanan, susuan kepegawaian, data
rantai persedian, lokasi vendor, peralatan perbaikan pesanan secara real time
untuk mengambil keputusan dalam satu minggu atau lebih.
Kelompok:
ALFIYYAH AZHAR ULFAH 10114826
DESSY RESMALIASARI 12114770
ILMI NURLAYLI AZZAHRAWANI
15114205
Comments
Post a Comment